Ada6 aspek yang harus dipertimbangkan dalam pemberian kredit, yaitu : character, collateral, condition, capacity, capital, dan area. Untuk memutuskan apakah seorang nasabah layak mendapatkan file/sumut posCapital Building MEDAN, Penggerebekan Mabes Polri di Capital Building berimbas pada kinerja Kantor Imigrasi Imigrasi Klas IA Khusus Medan. BAgaimana tidak, saat penggerebekan itu tertangkap 29 pekerja seks komersial. Dan, dari jumlah itu ada sembilan warga asingnya. Itulah sebab, imbas penggerebekan itu, mau tak mau membuat Kantor Imigrasi Imigrasi Klas IA Khusus Medan memperketat pengawasan keberadaan warga negara asing WNA di Kota Medan. “Kita akan melakukan razia untuk keimigrasiannya. Razia ini, akan dilakukan bersama melibatkan pihak kepolisian juga,” jelas Midran Dylan Amd, IM Kepala seksi Kasi Penindakan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan. “Kita tetap melakukan pengawasan untuk keberadaan WNA di Medan. Baik bekerja maupun sekedar berkunjung atau melancong,” tambahnya. Disinggung, apakah ada kordinasi setelah dilakukan penggrebekan tersebut. Dia menyebutkan belum ada kordinasi antara kepolisian dan pihak Imigrasi Medan atas mengamankan WNA ada sampai saat ini,” sisi lain, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Disbudpar Medan saat ini tengah mempersiapkan surat panggilan untuk manajemen Classical karaoke di Capital Buildingn yang beberapa waktu lalu digerebek oleh Mabes Polri terkait dugaan perdagangan manusia. “Suratnya sudah dibuat, tinggal ditandatangani oleh Kepala Dinas, setelah itu surat pemanggilan tersebut akan kita layangkan,”kata Kepala Seksi Hiburan, Disbudpar Medan, Bagindo Uno, Selasa 11/8. “Surat panggilan itu fungsinya untuk meminta kejelasan dari para pengusaha tentang kronologis kejadian, dan nantinya akan kita buat berita acara pemeriksaan BAP,” tambahnya. Uno mengatakan di Capital Building ada tiga jenis tempat hiburan di antaranya Retro jenis hiburan diskotik, Classical jenis hiburan karaoke umum serta bar. “Ketiga jenis hiburan itu masih mengantongi izin, makanya perlu kita klarifikasi,”bilangnya. Dia sendiri belum dapat memastikan waktu yang akan ditetapkan untuk memanggil para pengusaha tempat hiburan malam yang diduga menyediakan narkoba dan lokasi prostitusi. Sebab, didalam surat pemanggilan tersebut belum dibuat tanggal pemanggilan. “Kalau sudah ditanda-tangani oleh Kepala Dinas, surat pemanggilannya akan dikirimkan langsung, mungkin pekan ini pemanggilan mulai dilakukan,” bebernya. Anggota Komisi C DPRD Medan, Zulkifli Lubis pun mendesak agar Disbudpar Medan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap keberadaan tempat hiburan malam yang ada si Kota Medan. “Dinas Pariwisata Medan harus tegas menegakkan aturan. Sudah terbukti melanggar ketentuan dan penyalagunaan fungsi, izin harus segera dicabut. Tindakan tegas harus dilakukan memberikan efek jera,”katanya. Kepada pihak Kepolisian yang sudah menemukan barang bukti, dia meminta agar persoalan atau temuan tersebut langsung diteruskan dan pemakai narkoba harus diseret ke pengadilan. Sama halnya dengan pemilik karoke yang terbukti melanggar izin harus mendapat sanksi,” tegasnya. Komisi C DPRD yang membidangi tempat hiburan akan, kata dia, akan meminta klarifikasi baik dari Disbudpar Medan maupun pengusaha tempat hiburan malam tersebut. “Segera kita agendakan rapat dengar pendapat RDP guna mengetahui duduk persoalan sebenarnya,”ucapnya.gus/dik/rbb file/sumut posCapital Building MEDAN, Penggerebekan Mabes Polri di Capital Building berimbas pada kinerja Kantor Imigrasi Imigrasi Klas IA Khusus Medan. BAgaimana tidak, saat penggerebekan itu tertangkap 29 pekerja seks komersial. Dan, dari jumlah itu ada sembilan warga asingnya. Itulah sebab, imbas penggerebekan itu, mau tak mau membuat Kantor Imigrasi Imigrasi Klas IA Khusus Medan memperketat pengawasan keberadaan warga negara asing WNA di Kota Medan. “Kita akan melakukan razia untuk keimigrasiannya. Razia ini, akan dilakukan bersama melibatkan pihak kepolisian juga,” jelas Midran Dylan Amd, IM Kepala seksi Kasi Penindakan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan. “Kita tetap melakukan pengawasan untuk keberadaan WNA di Medan. Baik bekerja maupun sekedar berkunjung atau melancong,” tambahnya. Disinggung, apakah ada kordinasi setelah dilakukan penggrebekan tersebut. Dia menyebutkan belum ada kordinasi antara kepolisian dan pihak Imigrasi Medan atas mengamankan WNA ada sampai saat ini,” sisi lain, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Disbudpar Medan saat ini tengah mempersiapkan surat panggilan untuk manajemen Classical karaoke di Capital Buildingn yang beberapa waktu lalu digerebek oleh Mabes Polri terkait dugaan perdagangan manusia. “Suratnya sudah dibuat, tinggal ditandatangani oleh Kepala Dinas, setelah itu surat pemanggilan tersebut akan kita layangkan,”kata Kepala Seksi Hiburan, Disbudpar Medan, Bagindo Uno, Selasa 11/8. “Surat panggilan itu fungsinya untuk meminta kejelasan dari para pengusaha tentang kronologis kejadian, dan nantinya akan kita buat berita acara pemeriksaan BAP,” tambahnya. Uno mengatakan di Capital Building ada tiga jenis tempat hiburan di antaranya Retro jenis hiburan diskotik, Classical jenis hiburan karaoke umum serta bar. “Ketiga jenis hiburan itu masih mengantongi izin, makanya perlu kita klarifikasi,”bilangnya. Dia sendiri belum dapat memastikan waktu yang akan ditetapkan untuk memanggil para pengusaha tempat hiburan malam yang diduga menyediakan narkoba dan lokasi prostitusi. Sebab, didalam surat pemanggilan tersebut belum dibuat tanggal pemanggilan. “Kalau sudah ditanda-tangani oleh Kepala Dinas, surat pemanggilannya akan dikirimkan langsung, mungkin pekan ini pemanggilan mulai dilakukan,” bebernya. Anggota Komisi C DPRD Medan, Zulkifli Lubis pun mendesak agar Disbudpar Medan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap keberadaan tempat hiburan malam yang ada si Kota Medan. “Dinas Pariwisata Medan harus tegas menegakkan aturan. Sudah terbukti melanggar ketentuan dan penyalagunaan fungsi, izin harus segera dicabut. Tindakan tegas harus dilakukan memberikan efek jera,”katanya. Kepada pihak Kepolisian yang sudah menemukan barang bukti, dia meminta agar persoalan atau temuan tersebut langsung diteruskan dan pemakai narkoba harus diseret ke pengadilan. Sama halnya dengan pemilik karoke yang terbukti melanggar izin harus mendapat sanksi,” tegasnya. Komisi C DPRD yang membidangi tempat hiburan akan, kata dia, akan meminta klarifikasi baik dari Disbudpar Medan maupun pengusaha tempat hiburan malam tersebut. “Segera kita agendakan rapat dengar pendapat RDP guna mengetahui duduk persoalan sebenarnya,”ucapnya.gus/dik/rbb Artikel Terkait Addressof @capital building, submit your review or ask any question, search nearby places on map. Taipan Restoran - Capital Building, Jl. Putri Hijau, Medan 15m. Soho Restaurant | Winepost | Club 16m. Soho Restaurant 20m. KTV Classical Capital Building 22m. Classical karoke Cap Building 28m. MEDAN, – Polisi dikabarkan menggerebek lokasi hiburan malam Capital Building di Jalan Putri Hijau, Kecamatan Medan Barat, Minggu 21/8 malam. Berdasarkan informasi yang diperoleh Waspada Online, kabar penggerebekan dilakukan polisi di Capital Building diduga setelah mencuatnya nama pemilik hiburan malam tersebut berinisial AS dalam infografis Konsorsium 303 judi yang menyebar di publik. Untuk memastikan penggerebekan, Tim Waspada Online mendatangi hiburan malam terbesar di Kota Medan tersebut. Dari pantauan di luar parkir, tidak ada tanda-tanda penggerebekan dilakukan pihak kepolisian. Aktivitas para pengunjung tampak hilir mudik keluar masuk seperti biasa dari Capital Building dengan adanya petugas sekuriti melakukan pengamanan di pelataran parkir. Belum diketahui secara pasti apakah pihak kepolisian sudah berada di dalam gedung pencakar langit tersebut. Hanya saja, isu penggerebekan hiburan malam milik AS sudah tersebar di kalangan wartawan. “Infonya mau magrib tadi digerebek, waktu polisi datang para pengunjung disuruh keluar dari room KTV ke Soho,” kata sumber yang diterima di lapangan. Untuk memastikan kabar yang beredar, Waspada Online mengonfirmasi dengan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi. Juru bicara Polda Sumut ini mengaku tidak mengetahui adanya penggerebekan di Capital Building. “Siapa yang gerebek, tidak tahu saya ada penggerebekan di situ Capital Building,” pungkasnya. wol/lvz/d2 editor FACHRIL SYAHPUTRA KetuaBidang Hukum: AR Center Calon Walikota Medan Period ke 2 tahun 2005. Dewan Pakar: Pujakesuma DPD Medan. Ketua Bidang Hukum: Yayasan Rokan Jaya. Pengurus: Lion Clubs Medan Metropolitan periode 2008 - 2009 Charter 3rd Vice President. Ketua Bidang Hukum: Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) cabang Medan. Le Carrefour de Québec Le boulevard des Capucins commence à se refaire une beauté. La firme Quinzhee architecture vient d’annoncer Franky, un projet de 24 unités de logements avec un rez-de-chaussée commercial, sans stationnement. L’immeuble sera situé au 550 boulevard des Capucins. Les logements seront pour la plupart des 3½ et des 4½. Selon ce qui est prévu, la construction devrait débuter à l’automne 2022, et les logements devraient pouvoir être occupés en juillet 2023. L’architecte fondateur de Quinzhee Architecture, Guillaume Fafard, voit dans ce secteur un fort potentiel de développement. En ce moment, ce n’est pas agréable pour les piétons de circuler sur le boulevard des capucins. Il y a beaucoup de voitures et elles roulent assez rapidement. En bâtissant des logements, ça va faire une présence humaine qui permettra déjà de réduire un peu le trafic », explique-t-il. Malgré la proximité avec l’incinérateur, l’architecte considère qu’il serait aussi envisageable de créer un milieu de vie très agréable à cet endroit. Pour l’instant, il faut penser dos à l’incinérateur. Le Vieux-Limoilou, juste derrière, est un quartier magnifique. De l’autre côté de la rue, si j’étais la Ville, je permettrais du six étages, ce qui permettrait de couper la vue. Derrière, on pourrait même faire des murs végétalisés, et ça ferait peut-être en sorte d’améliorer non seulement l’environnement visuel, mais aussi, si ça se trouve, la qualité de l’air », dit Guillaume Fafard. Des idées, il y en a. Il faut seulement que des propriétaires osent acquérir ces terrains, ou en faire quelque chose », ajoute-t-il. Stationnement Le fondateur de Quinzhee architecture ne cache pas son sentiment à l’endroit du nombre minimal de cases de stationnements habituellement exigé par la ville. Ça ralenti des projets, et ça décourage des promoteurs. Il faut parfois attendre 4 mois avant d’avoir l’autorisation de faire moins de stationnements que le prévoit le règlement de la ville. Pour des projets qui prendraient en tout 6 mois, c’est inacceptable », souffle-t-il. En outre, Guillaume Fafard croit qu’en fixant un nombre minimal de case de stationnements, la Ville encourage les gens à se déplacer en voiture, et que cela se fait au détriment d’autres modes de transport. Il y a un dicton qui dit build it, it twill come. C’est sûr que si on aménage des espaces de stationnement, il y aura des autos. Je suis d’avis qu’on pourrait exiger des nouveaux bâtiments un nombre minimal de stationnements pour vélo, et que cela encouragerait le transport actif », dit-il avec enthousiasme. Ce genre de mesure pourrait aussi avoir un effet sur le coût des logements, pense l’architecte. Dans le cas du projet Franky sur des Capucins, on aurait pu faire neuf cases de stationnement en souterrain. Ça aurait coûté 300 000$, et c’est l’ensemble des résidents de l’immeuble qui se seraient partagé la facture », fait-il valoir. L’article Menurutdia, Tim Satgas COVID-19 Mebidang saat melakukan razia pada 6 Oktober 2020 telah melakukan teguran kepada pemilik kedua tempat hiburan malam di Capital Building. Namun, ketika ditinjau lagi pada Sabtu (17/10) malam, tempat hiburan tersebut masih melakukan pelanggaran protokol kesehatan.
Views 7,258 Dr Maruli Siahaan SH MH paling kanan saat menghadiri ulang tahun pengusaha Asiang. foto Ist MEDAN – Kombes Purn Dr H Maruli Siahaan SH MH selaku Direktur Utama Dirut PT Jaguar Inti Perkasa JIP, menghadiri acara syukuran ulang tahun ke-62 pengusaha sukses, Asiang Rusli Ali, bersama para pimpinan Capital Group dan keluarga di Lantai 8 Capital Building, Jalan Putri Hijau, Medan. Dalam kesempatan tersebut, Maruli yang juga anggota Dewan Pakar Partai Golkar Sumut memberikan ucapan selamat dan doa semoga diberikan umur yang panjang. “Semoga Bapak Asiang Rusli Ali diberikan kesehatan yang prima, umur yang panjang, sukses dalam memimpin usaha Capital Group dan selalu dalam lindungan Tuhan yang Maha Esa,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu 30/3/22. Selanjutnya, Maruli selaku Ketua Umum Parsadaan Pomparan Somba Debata PPSD Siahaan Kota Medan, menerima kunjungan keluarga Panjaitan/ Br Siahaan. Kedatangan warga Simalingkar ini dalam rangka mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan Ketua Umum PPSD Medan, beberapa waktu lalu. Kehadiran keluarga tersebut didampingi St NO Siahaan, Rismen Siahaan, dan Markoni Siahaan. Mereka menyerahkan plakat tanda ucapan terimakasih dari HKBP Tanjung Sari Medan. Terlihat hadir, Pdt Gideon Siahaan dan St Halomoan Siahaan dari HKBP Pabrik Tenun. Acara yang berlokasi di Kantor PPSD Siahaan Medan, Jalan Nibung II, tersebut berlangsung akrab dan penuh kekeluargaan. Maruli selaku pengawas PT TPI Grab Medan, kemudian melayat ke rumah duka, Jalan Piano, Amplas. Ia menyampaikan kata-kata duka dan turut berduka cita sekaligus mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhir atas berpulangnya ke Rumah Bapa di Surga, Kapten Marudur Sitorus, tutup usia 57 tahun. Almarhum merupakan anggota Komunitas Kapten Medan Bersatu Kebas PT TPI Grab Medan. “Semoga amal Ibadah serta perbuatan almarhum dapat diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini,” ujarnya. */ht
CapitalBuilding. JAKARTA, SUMUTPOS.CO - Mabes Polri belum juga menetapkan tersangka pascapenggerebekan tempat hiburan malam Classical Karaoke di Capital Building dan Mess Capital Building, Kamis (6/8) kemarin. Termasuk dugaan masyarakat tempat tersebut selama ini beroperasi sebagai tempat perjudian terbesar di Medan, Agus mengatakan
MEDAN, – Masyarakat Sumatera Utara Sumut masih ramai memperbincangkan beredarnya infografis Konsorsium 303 judi karena munculnya salah satu nama berinisial AS. Berdasarkan infografis Konsorsium 303 yang diperoleh, inisial AS merupakan pemilik tempat hiburan malam terbesar di Kota Medan Capital Building. Ia disinyalir melakukan aktivitas praktik tindak perjudian di beberapa daerah di Sumut. Di antaranya Perumahan J City Medan Johor yang dikoordinir I alias Y lalu Hotel Hill Park atau Green Hill Sibolangit dikoordinir Y dan Kompleks CBD Polonia Medan di bawah koordinasi AK yang telah digerebek Polrestabes Medan. Ramainya perbincangan masyarakat tentang infografis Konsorsium 303 atas munculnya nama AS itu turut menjadi perhatian Komisi III DPR RI. Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Panjaitan, mengatakan Polda Sumut harus secepatnya mengungkap Konsorsium 303 sehingga masalah judi di Sumatera Utara bisa diselesaikan. “Dari infografis konsorsium 303 yang beredar itu muncul beberapa nama dan salah satunya AS. Karena itu, Polda Sumut harus investigasi dan membongkarnya,” katanya, Sabtu 27/8. Menurutnya, Polda Sumut tidak boleh menyerah dalam memberantas tindak perjudian di Sumatera Utara serta menangkap para bandar-bandar besarnya. Hinca menegaskan Komisi III DPR RI tentunya memberi dukungan penuh kepada Kapolri dan Polda Sumut dalam memberantas segala bentuk tindak praktik judi. “Saya yakin Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dan jajarannya mampu membongkar kasus perjudian di Sumut. Terutama mengungkap dugaan keterlibatan AS dalam infografis Konsorsium 303 yang sudah tersebar di masyarakat,” sebutnya. “Memberantas judi itu butuh kerja sama semua pihak. Selain itu, butuh endurance yang panjang. Sekali lagi, kita dukung Polda Sumut!” seru politisi Partai Demokrat itu berharap masyarakat ikut membantu Polda Sumut memberantas perjudian serta menangkap para bandar. Sebelumnya, Ketua Indonesian Police Watch IPW Teguh Sugeng Santoso mengatakan informasi judi yang beredar luas di masyarakat bisa jadi pintu masuk Polri menelusuri perjudian di Indonesia, termasuk di Sumut. Teguh pun mendesak Polri mendalami infografis Konsorsium 303 tersebut. “Polri harus bertindak lebih cepat dan tegas untuk mengungkap tindak pidana judi. Bandar-bandar besar harus bisa tertangkap dan dijadikan tersangka. Panggil nama-nama yang tercatut dalam infografis Konsorsium 303 sebagai upaya memberantas judi,” bebernya. Sekadar diketahui, lokasi judi di Kompleks CBD Polonia telah digerebek polisi pada Rabu 17/8 dan Capital Building yang berlokasi di Jalan Putri Hijau Medan pada Minggu 21/8 malam. Namun, polisi tidak menemukan barang bukti di dua lokasi tersebut. wol/lhz/d1 Editor SASTROY BANGUN
. 142 490 408 5 9 408 321 181

pemilik capital building medan